Surat adalah alat komunikasi tertulis dalam sebuah kertas sebagai sarana informasi dan komunikasi kepada pihak lain baik atas nama pribadi atau instansi yang memiliki persyaratan khusus berupa notasi, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan. Surat dibutuhkan sebagai suatu sarana komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan satu informasi tanpa harus bertemu langsung dengan orang yang bersangkutan dengan cara diadakannya komunikasi tertulis. Dengan adanya surat maka seseorang, perusahaan atau organisasi diharapkan dapat menyampaikan informasi secara lengkap, sesuai dan dapat dipercaya. Berikut definisi dan pengertian surat dari beberapa sumber buku Menurut Suryani dkk 2015, surat adalah secarik kertas atau lebih yang berisi percakapan bahan komunikasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik atas nama pribadi maupun organisasi/lembaga/instansi. Menurut Sugiarto 2005, surat adalah alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain yang memiliki persyaratan khusus yaitu penggunaan kertas, penggunaan model/bentuk, penggunaan kode dan notasi, pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan. Menurut Barthos 2005, surat adalah alat komunikasi tertulis berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk menyampaikan warta. Menurut Marjo 2000, surat adalah alat komunikasi tertulis atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu ke pada pihak yang lain. Menurut Finoza 2009, surat adalah informasi tertulis yang dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi tulis yang dibuat dengan persyaratan tertentu. Menurut Suprapto 2004, pengertian surat dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu Ditinjau dari segi sifat isinya, surat adalah jenis karangan paparan karena di dalamnya si pengirim mengemukakan maksud dan tujuan atau menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Ditinjau dari wujud penuturannya, surat merupakan percakapan atau dialog yang tertulis dari suatu pihak pengirim kepada pihak penerima. Ditinjau dari fungsinya, surat adalah alat komunikasi/informasi antara si pengirim dan si penerima yang berwujud tulisan dalam kertas atau lainnya. Fungsi Surat Surat berfungsi sebagai alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lain karena surat berfungsi mencerminkan citra atau wibawa pihak pengirim. Menurut Rizal 2003, fungsi surat adalah sebagai berikut Surat sebagai alat komunikasi tulis. Surat sebagai tanda bukti, hitam diatas putih. Surat sebagai alat dokumentasi. Surat sebagai bukti historis. Surat sebagai alat pengingat. Surat sebagai pedoman untuk bertindak mengambil keputusan. Surat sebagai keterangan keamanan. Surat sebagai duta atau wakil organisasi. Surat sebagai alat mempermudah bagian tata usaha atau kearsipan. Sedangkan menurut Yatimah 2009, secara khusus surat memiliki fungsi berikut Duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicara. Oleh karena itu, isi surat merupakan gambaran mentalitas pengirimnya. Alat pengingat atau berfikir karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat lagi jika diperlukan. Pedoman untuk bertindak, seperti surat keputusan atau surat instruksi. Bukti tertulis yang autentik terutama surat-surat perjanjian. Dokumen historis sejarah, misalnya surat-surat perubahan suatu instansi, yuridis, dan administratif. Alat untuk menjamin keamanan, misalnya surat keterangan jalan. Syarat dan Prinsip Surat Menurut Sedarmayanti 2001, surat yang baik harus obyektif bukan subjektif, sistematis dalam susunan isi suratnya, singkat, jelas kepada siapa, dari mana, tentang apa, isinya lengkap, sopan, wujud fisik yang menarik. Dalam penggunaan media kertas harus yang tepat dari segi ukuran, jenis dan warna sesuai dengan surat yang akan ditulis, bentuk surat pun yang standar menggunakan gaya bahasa sopan dan hormat yang jelas tidak menimbulkan penafsiran makna yang berbeda dan lugas yaitu bahasa yang sederhana tidak bertele-tele sehingga mudah dipahami. Menurut Ramelan 2005, syarat surat yang baik adalah sebagai berikut Bentuk surat harus sesuai dengan isi. Bahasa yang digunakan tidak boleh kasar atau tidak menyinggung perasaan dan tetap menjaga sopan santun. Kalimat dalam surat harus memenuhi kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia yang benar. Isi surat tidak bertele-tele bahasa yang efisien, efektif dan lugas tetapi sopan, jauh lebih mudah dipahami dan lebih mengesankan. Surat ditulis dalam bentuk yang menarik dan tersusun sesuai dengan peraturan, untuk itu penulis harus memahami berbagai bentuk surat yang digunakan. Penggunaan singkatan kata yang umum dipakai dalam surat menyurat. Penggunaan tanda baca dan huruf besar pada tempatnya. Menarik wujud dan fisiknya mutu kertas, bentuk surat, ketikan, dsb. Menurut Moekijat 2002, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun surat yang baik sesuai dengan syarat-syarat yang disebutkan di atas, yaitu Keringkasan Conciseness. Ini berarti bahwa surat harus pendek. Usahakan untuk menggunakan jumlah kata yang paling sedikit untuk menyatakan arti yang ingin disampaikan. Kejelasan Clarity. Surat harus jelas, tidak bermakna ganda. Apabila pembaca dapat mengatakan "Apakah yang dimaksudkan dengan ini atau itu?", maka surat tersebut kurang jelas. Kesederhanaan Simplicity. Surat adalah suatu alat untuk mengadakan komunikasi dengan orang lain mengenai suatu masalah perusahaan. Kata-kata yang sederhana akan memberikan arti yang lebih jelas ketimbang kata-kata yang panjang dan sulit. Kesopanan Courtesy. Penyusunan kalimat yang bijaksana, suatu pendekatan yang menyenangkan, dan penulisan yang lancar membentuk nada surat. Jenis-jenis Surat Menurut Suryani dkk 2015, surat dapat digolongkan dalam beberapa jenis berdasarkan kategorinya, yaitu a. Jenis surat berdasarkan wujudnya Kartu Pos, yaitu surat yang ditulis pada selembar kertas sejenis karton yang berukuran 15 x 10 cm. Warkat Pos, yaitu surat yang ditulis pada sehelai kertas yang didesain sedemikian rupa sehingga isi surat tidak dapat dibaca orang lain seperti layaknya surat yang bersampul. Warkatpos dikeluarkan oleh PN POSTEL. Surat bersampul, yaitu surat yang ditulis pada secarik kertas biasanya kertas dengan ukuran A4 yang dimasukkan dalam sampul surat/amplop. Adapun ukuran sampul surat ada berukuran kecil berukuran 10 x 15 cm dan sampul panjang berukuran 10 x 24 cm. Memorandum Memo dan Nota, yaitu surat-menyurat yang digunakan dikalangan internal suatu kantor. Memo dan nota merupakan surat yang isinya pokok-pokok masalah yang ditulis secara singkat. b. Jenis surat berdasarkan tujuan atau isinya Surat pemberitahuan, yaitu surat yang isinya memberitahukan sesuatu informasi agar diketahui oleh penerima surat. Surat perintah, yaitu surat yang isinya memerintahkan suatu hal untuk dilaksanakan oleh penerima surat. Surat permintaan/permohonan, yaitu surat yang isinya suatu permintaan atau permohonan sesuatu dari penulis surat kepada penerima surat. Permintaan atau permohonan itu dapat berupa suatu barang, melaksanakan sesuatu, atau tidak melaksanakan sesuatu. Surat teguran/peringatan, yaitu surat yang isinya mengingatkan atau menegur atas suatu tindakan yang dilakukan oleh penerima surat. Surat panggilan, yaitu surat yang isinya tentang suatu harapan atau keinginan atau perintah agar penerima surat melaksanakan apa yang diharapkan, diinginkan atau diperintahkan dari penulis surat kepada penerima surat. Surat pengantar, yaitu surat yang isinya menjelaskan atau tentang sesuatu yang harus dilakukan atau diteruskan yang oleh penerima surat atas surat/lembar petunjuk yang dikirimkan bersamanya. Surat keputusan, yaitu surat yang isinya memutuskan atau memerintahkan seperti yang tertulis dalam surat yang dikirim kepada penerima surat lihat surat bentuk khusus. c. Jenis surat berdasarkan isi atau kepentingannya Surat niaga atau bisnis, yaitu surat yang digunakan sebagai alat komunikasi persoalan bisnis dikalangan pengusaha atau badan-badan usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya. Surat dinas, yaitu surat yang digunakan di lingkungan pemerintahan atau dinas-dinas pemerintahan sebagai alat komunikasi dalam menjalankan kegiatan kedinasan. Surat sosial, yaitu surat yang digunakan oleh lembaga/badan sosial sebagai alat komunikasi dalam menjalankan aktivitasnya yang bersifat non profit. Surat bentuk lain, yaitu surat yang dapat digunakan secara cepat untuk suatu kepentingan yang mendadak atau harus dilaksanakan secara gerak cepat. Surat pribadi atau personal, yaitu surat yang digunakan sebagai alat komunikasi diantara keluarga atau kerabat. Isi surat pribadi adalah tentang kekeluargaan dan persahabatan. d. Jenis surat berdasarkan keamanan isinya Surat sangat rahasia, yaitu surat atau dokumen yang diberi tanda RHS dan pada umumnya kode ini digunakan dalam lingkungan bisnis/organisasi/lembaga/perorangan. Surat rahasia atau sering disebut surat konfidensial, yaitu surat yang isinya tidak boleh diketahui oleh orang lain selain yang namanya atau jabatannya disebutkan pada alamat surat tersebut. Surat biasa, yaitu surat pada umumnya yang dapat dilakukan dengan menggunakan Kartu Pos, Warkat Pos atau surat tertutup yang dimasukkan ke dalam sampul atau cara lain. Apabila isinya dibaca orang lain tidak akan menimbulkan suatu akibat buruk atau merugikan yang bersangkutan atau organisasi/pejabat yang bersangkutan. e. Jenis surat berdasarkan urgensi pengiriman/penyelesaiannya Surat Sangat Segera atau kilat, yaitu surat yang harus dikirim dan secepatnya harus diketahui oleh penerima surat dan mendapat tanggapan atas isi surat dengan secepat mungkin. Surat Segera, yaitu surat yang perlu mendapat tanggapan dari penerima surat atas isinya sesegera mungkin ditindaklanjuti. Surat Biasa, yaitu surat yang isinya maupun cara pengirimannya tidak memerlukan cara secepatnya, tetapi sesuai urutan penyelesaian berdasarkan jadwal aktivitasnya. Daftar Pustaka Suryani, dkk. 2015. Korespondensi Bahasa Indonesia. Yogyakarta Graha Ilmu. Sugiarto, Agus. 2005. Korespondensi Bisnis. Yogyakarta Gaya Media. Barthos, Basir. 2005. Manajemen Kearsipan. Jakarta Bumi Aksara Marjo, 2000. Surat-surat Lengkap. Jakarta Setia Kawan. Finoza, Lamuddin. 2009. Aneka Surat Sekretaris dan Surat Bisnis Indonesia. Jakarta Diksi Insan Mulia. Suprapto. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga Jakarta Rizal, Yose. 2003. Komponen-komponen Dasar Korespondensi. Jakarta Aneka Ilmu. Yatimah, Durotul. 2009. Kesekretariatan Modern dan Administrasi Perkantoran. BandungPustaka Setia. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung Mandar Maju. Ramelan. 2005. Panduan Lengkap Menulis Surat Bisnis Modern. Jakarta PPM. Moekijat. 2002. Manajemen Kearsipan. Bandung Rineka Cipta.
Misclassificationmengacu pada klasifikasi individu, nilai atau atribut ke dalam kategori selain yang seharusnya ditetapkan [1].Kesalahan klasifikasi pajanan atau status penyakit dapat dianggap sebagai diferensial atau non-diferensial.. Juga, apa itu kesalahan klasifikasi eksposur? Latar belakang. Klasifikasi yang benar dari individu, dan eksposur dan karakteristik peserta,
Pengertian Surat masuk dan surat keluar pada dasarnya merupakan sebuah metode yang banyak dimiliki oleh sebuah perusahaan. Adanya pengelolaan surat masuk dan surat keluar ini dapat digunakan untuk mengatur surat perusahaan secara elektronis. Pengaturan surat untuk sebuah perusahaan biasanya berfungsi untuk membuat, mengelola, mengulas surat hingga menentukan tujuan suatu surat akan dikirimkan atau dibagikan. Meskipun demikian, ada banyak perusahaan yang belum menerapkan pengaturan surat secara elektronis. Beberapa perusahaan masih menggunakan metode manual untuk mengatur surat masuk dan surat keluarnya. Pada akhirnya, hal ini akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dikarenakan pengaturan surat secara manual membutuhkan effort yang cukup besar. Beberapa hal yang harus dilakukan ketika mengatur surat masuk dan surat keluar yaitu seperti, membutuhkan banyak lembaran kertas, perlu ketelitian dalam melakukan pemeriksaan, prosedur permintaan persetujuan yang memerlukan waktu cukup lama, disposisi yang berbelit-belit, kesulitan pada saat melakukan pencarian dan perubahan surat serta berbagai hal manual lainya. Nah, pada artikel ini kita akan membahas tentang pengaturan surat yang baik dan benar, mulai dari pengertian surat masuk dan surat keluar, tujuan dan fungsi surat masuk dan surat keluar, manfaat surat masuk dan surat keluar, macam-macam surat masuk dan surat keluar, hingga contoh dari surat masuk dan surat keluar. A. Pengertian Surat Masuk dan Surat KeluarB. Tujuan dan Fungsi Surat Masuk dan Surat Keluar1. Fungsi Surat Masuk2. Fungsi Surat KeluarC. Manfaat Mengelola Surat Masuk dan KeluarD. Tahapan Pengelolaan Surat Masuk1. Penerimaan surat2. Penyortiran surat3. Pembukaan surat4. Pencatatan atau registrasi5. Penyertaan lembar disposisi6. Pencatatan di buku ekspedisi intern7. Pendistribusian surat8. Klasifikasi surat9. Penyampaian surat10. Tindak lanjut surat pasca dari pimpinanE. Tahapan Pengelolaan Surat Keluar1. Pembuatan konsep surat2. Pengetikan3. Mengetik surat dalam bentuk akhir4. Penandatanganan5. Pencatatan6. Pengiriman surat7. Penyimpanan suratF. Peralatan dan Perlengkapan Pengelolaan Surat1. Kartu kendali2. Lembar disposisi3. Folder4. Guide penunjuk atau pemisah5. Tickler File berkas pengingat6. Filling Cabinet7. Buku agendaG. Macam-Macam Surat Masuk dan Surat Keluar1. Surat Pribadi2. Surat Dinas3. Surat NiagaRekomendasi Buku & Artikel Terkait Pengertian Surat Masuk dan Surat KeluarKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Pada dasarnya, pengertian surat masuk dan surat keluar sudah sering dipakai dalam berbagai aktivitas administrasi, baik dalam lingkup sebuah perusahaan maupun dalam organisasi tertentu. Dengan memahami pengertian surat masuk dan surat keluar, Kamu akan dapat lebih mudah dalam melakukan pengaturan atau pengelolaan terhadap surat masuk dan surat keluar yang ada di perusahaan atau organisasi. Berikut ini pengertian surat masuk dan surat keluar. Surat masuk dapat diartikan sebagai sebuah surat yang masuk dalam suatu instansi atau perusahaan atau bisa juga pada bagian lain yang dikirim oleh instansi atau perusahaan lain. Namun, surat masuk juga bisa berasal dari instansi atau perusahaan yang sama, tetapi dari bagian yang lain. Setiap surat yang masuk dalam sebuah instansi atau perusahaan dapat dikatakan sebagai surat berharga. Hal ini dikarenakan setiap surat dapat digunakan sebagai bahan yang otentik sekaligus landasan bagi institusi atau perusahaan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Maka dari itu, dalam perusahaan atau institusi perlu melakukan pengaturan atau pengelolaan surat masuk secara tepat, sehingga kegiatan institusi atau perusahaan bisa terlaksana secara maksimal. Sementara itu, pengertian surat keluar adalah surat yang dibuat dan dikeluarkan oleh sebuah instansi atau perusahaan untuk dikirimkan kepada lain, baik itu perorangan atau bagian dari suatu instansi atau perusahaan. Selain itu, surat keluar bisa dipahami sebagai surat yang sudah lengkap dari suatu instansi, organisasi, perusahaan, atau lembaga lainnya. Surat yang sudah lengkap yaitu surat yang memiliki tanggal, nomor, stempel, hingga tanda tangan oleh pihak yang berwenang. Surat keluar biasanya digunakan sebagai bentuk inisiatif untuk memberikan jawaban atau tanggapan terkait isi dari surat masuk yang telah terima. Maksud dari pembuatan surat keluar adalah untuk menciptakan hubungan timbal yang baik sehingga kedua belah pihak bisa mendapatkan suatu keuntungan tertentu. Proses pengelolaan surat keluar bisa ditentukan oleh besar kecilnya suatu perusahaan atau organisasi. Misalnya saja, untuk perusahaan atau organisasi yang terbilang masih kecil dan tidak terlalu memiliki kegiatan yang kompleks. Maka pengaturan dan pengelolaan surat bisa diberikan kepada seorang pegawai saja. Namun, bagi perusahaan atau organisasi yang memiliki kegiatan yang sangat kompleks, pengelolaan surat perlu melibatkan beberapa pegawai dengan tugasnya masing-masing. B. Tujuan dan Fungsi Surat Masuk dan Surat Keluar Setelah mengetahui tentang pengertian surat masuk dan surat keluar, pada bagian ini kita akan mulai memahami tentang tujuan dan fungsi surat masuk dan surat keluar. Dengan memahami tujuan dan fungsinya, Kamu bisa jadi akan lebih matang dalam mengatur dan mengelola surat masuk dan surat keluar di suatu perusahaan. Nah, berikut ini adalah tujuan dan fungsi surat masuk dan surat keluar yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu. 1. Fungsi Surat Masuk Fungsi yang paling utama dari surat masuk dan surat keluar yaitu sebagai sarana komunikasi antara pihak perusahaan atau instansi dengan pihak yang lain. Beberapa fungsi dan tujuan surat masuk yang lain yaitu, sebagai berikut a. Sebagai alat komunikasi b. Sebagai wakil dari penulis c. Sebagai alat bukti historis d. Sebagai pedoman pelaksanaan kerja e. Sebagai alat pengingat f. Sebagai alat bukti tertulis 2. Fungsi Surat Keluar Hampir sama dengan dengan surat masuk, salah satu fungsi dari surat keluar adalah sebagai media komunikasi atau interaksi sebuah perusahaan atau instansi dengan pihak lainnya. Berikut ini adalah beberapa fungsi dan tujuan secara umum dari surat keluar, diantaranya yaitu a. Sebagai alat tata usaha b. Sebagai wakil penulis c. Sebagai media komunikasi tertulis d. Sebagai alat bukti tertulis e. Sebagai alat ukur kemajuan suatu perusahaan atau instansi C. Manfaat Mengelola Surat Masuk dan Keluar Setiap sebuah perusahaan atau lembaga lainnya pasti memerlukan sistem pengelolaan terkait surat masuk dan surat keluar. Pengelolaan sendiri dilakukan agar kegiatan atau aktivitas dari sebuah perusahaan atau lembaga bisa berlangsung secara optimal sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan mengelola surat masuk dan surat keluar secara optimal, maka suatu perusahaan atau lembaga bisa memiliki kinerja yang optimal dan cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan sistem komunikasi yang telah diatur sehingga penyebaran surat menjadi lebih cepat dan tepat. Nah, beberapa manfaat mengelola surat masuk dan surat keluar secara optimal yang perlu diperhatikan yaitu, sebagai berikut 1. Surat masuk dan surat keluar akan tercatat dengan baik. 2. Prosedur penanganan surat jelas dan dapat dijalankan dengan baik. 3. Surat masuk akan disimpan dan dikelola dengan baik sehingga mudah ditemukan ketika diperlukan. 4. Seringkali ada surat masuk yang sifatnya rahasia. Dengan penanganan surat yang baik maka kerahasiaan akan tetap terjaga. D. Tahapan Pengelolaan Surat Masuk Penerimaan surat masuk dapat terlaksana dengan baik apabila dilakukan sesuai dengan tahapan yang baik pula. Berikut ini adalah beberapa tahapan penerimaan surat yang baik, yaitu 1. Penerimaan surat Pola pengelolaan atau nerimaan surat masuk di setiap kantor pada dasarnya berbeda-beda. Khusus pengelolaan sistem buku agenda, penerimaan surat dilakukan oleh Tata Usaha. 2. Penyortiran surat Surat yang telah diterima oleh bagian tata usaha atau bagian administrasi akan dilakukan pemisahan atau penyortiran. 3. Pembukaan surat Surat dibuka menggunakan peralatan yang sesuai, yaitu mesin pembuka surat atau pisau pembuka surat. Kemudian, Kamu dapat melakukan pencocokan alamat surat dengan alamat pada amplopnya. Jika terdapat perbedaan data antara alamat amplop dengan isi surat, maka amplop dapat disatukan dibelakang surat dengan stapler. Namun, apabila ada kesamaan data antara alamat tujuan pada amplop dengan alamat pada kertas surat, maka amplop tidak perlu disatukan. 4. Pencatatan atau registrasi Pencatatan surat dapat dikerjakan dengan memakai buku agenda. Pencatatan sendiri sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bisa digunakan untuk mengetahui volume surat yang masuk, dalam kurun waktu harian, mingguan, bulanan, bahkan juga tahunan. 5. Penyertaan lembar disposisi Kemudian, surat yang dilampiri lembar disposisi untuk mencatat instruksi pimpinan atau atasan terkait dengan penanganan hingga proses selanjutnya dari masuknya surat tersebut. 6. Pencatatan di buku ekspedisi intern Selanjutnya, surat dapat disampaikan kepada pihak yang dituju. Surat tersebut bisa divatat dalam buku ekspedisi intern. 7. Pendistribusian surat Berikutnya, surat bisa didistribusikan oleh unit tata usaha kepada unit pengolah atau unit kerja sehingga bisa segera diproses lebih lanjut. 8. Klasifikasi surat Cara untuk mengetahui klasifikasi surat, staf administrasi kantor atau sekretaris dalam unit pengolah atau unit kerja harus membaca beberapa surat yang telah dilakukan penyortiran. 9. Penyampaian surat Kemudian, beberapa surat yang ada di secretaries desk file dapat segera disampaikan kepada atasan atau pimpinan. Hal ini dapat membuat ia dapat memberikan disposisi surat. 10. Tindak lanjut surat pasca dari pimpinan Setelah pimpinan atau atasan sudah menuliskan disposisi surat, ada tiga hal yang bisa ditindaklanjuti dari disposisi surat. Tiga hal itu, yakni surat diedarkan, surat dibalas, atau surat disimpan. E. Tahapan Pengelolaan Surat Keluar Pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada dasarnya berbeda. Berikut ini adalah beberapa tahapan pengelolaan surat keluar yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu 1. Pembuatan konsep surat Konsep surat bisa disebut juga dengan istilah draft. Pembuatan konsep surat dapat disusun dan dibuat sesuai bentuk surat yang benar atau yang sesuai dengan keinginan pimpinan. Oleh karena itu, dalam sebuah surat harus memiliki konsepnya. 2. Pengetikan Apabila konsep surat telah disetujui dan diberi kode atau nomor surat, surat dapat langsung diserahkan kepada unit pengolah. Setelah itu, seorang kepala unit pengolah harus memiliki tekun dan teliti pada saat melakukan pemeriksaan pada hasil pengetikan konsep surat tersebut. Setelah melalui koreksi, maka konsep surat tersebut telah memiliki bentuk surat yang sesuai dengan ketentuan yang ada. 3. Mengetik surat dalam bentuk akhir Kemudian, konsep yang telah disetujui oleh pimpinan tersebut dapat dilakukan pengetikan dalam bentuk akhir pada kertas, tentu saja dengan kepala surat atau kop surat. 4. Penandatanganan Selanjutnya, surat yang telah diketik di kertas dapat diserahkan kepada pimpinan atau pihak yang memiliki wewenang untuk memberikan tanda tangan. 5. Pencatatan Dalam proses melakukan pencatatan, beberapa kegiatan yang perlu dilakukan yaitu, sebagai berikut a. Surat yang telah diberi tanda tangan, di stempel serta kelengkapan yang lain, seperti lampiran dan amplop. b. Surat dinas resmi ini perlu dicatat terlebih dahulu dalam agenda oleh petugas yang disebut agendaris. c. Surat dinas yang telah selesai dilakukan pencatatan dalam buku agenda telah siap dikirim kepada pihak yang dituju. 6. Pengiriman surat Untuk pengiriman surat sendiri bisa dikerjakan dengan dua macam cara, yaitu dikirim secara langsung atau melalui pos. 7. Penyimpanan surat Pada saat mengatur surat keluar, lembar utama dikirim ke alamat yang dituju, sementara lembar yang kedua bisa disimpan dengan menggunakan sistem kearsipan. Sistem kearsipan setiap organisasi atau perusahaan biasanya berbeda. F. Peralatan dan Perlengkapan Pengelolaan Surat 1. Kartu kendali Kartu kendali dapat dipahami sebagai alat untuk melakukan penelusuran dan pengendalian terhadap proses pengelolaan surat masuk dan surat keluar atau surat dinas lainnya. Kartu kendali bisa juga digunakan untuk menjadi pengganti dari buku agenda. Hal ini dikarenakan buku agenda bisa jadi akan mempersulit jurnal dalam penemuan informasi suatu surat masuk dan surat keluar secara cepat. Sementara itu, kartu kendali bisa diartikan sebagai prosedur pencatatan dan pengendalian surat. Hal ini bisa menjadi kontrol terhadap suatu surat masuk dan surat keluar sejak masuk sampai disimpan. Kartu kendali sangat mempermudah untuk menemukan informasi daripada buku agenda. Kartu kendali memiliki susunan yang lebih sistematis berupa kotak, sedangkan buku agenda susunannya kronologis. 2. Lembar disposisi Lembar disposisi dapat dipahami sebagai lembaran untuk menuliskan disposisi suatu surat, entah untuk diberikan oleh atasan kepada bawahan maupun sebaliknya. Lembar disposisi biasanya dipakai untuk melakukan pencatatan pendapat singkat dari pimpinan mengenai suatu surat. Oleh karena itu, surat tidak perlu digandakan walaupun pemrosesan melalui lebih dari satu unit kerja. Lembar disposisi juga dapat disiapkan oleh petugas tata usaha bagian satuan kerja pengarah sehingga pimpinan hanya perlu mengisi kolom isi disposisi serta penentuan penerusannya. Lembar disposisi bisa dibuat berukuran setengah kuarto. 3. Folder Folder merupakan semacam map, tetapi tidak dengan daun penutup. Dalam folder biasanya berisi tab, tab sendiri yaitu bagian yang menonjol pada sisi atas untuk menampilkan judul dari file yang bersangkutan. Lipatan pada dasar folder dapat disusun bebas sehingga bisa membuat daya muat dokumen. Folder biasnaya terbuat dari kertas manila dengan panjang 35 cm, lebar 24 cm. Sementara itu, ukuran panjang tab yaitu 8-9 cm dengan lebar hanya 2 cm. Folder diisi dengan dokumen atau arsip sehingga merupakan bagian terkecil dalam klasifikasi suatu masalah. 4. Guide penunjuk atau pemisah Guide dapat diartikan sebagai penunjuk tempat berbagai berkas itu disimpan. Guide juga memiliki fungsi sebagai pemisah antara beberapa berkas tersebut. Guide sendiri memiliki bentuk berupa segi panjang dan terbuat dari kertas setebal 1 cm, panjang 33-35 cm dan tinggi 23-24 cm. Guide juga memiliki mempunyai tab atau bagian yang menonjol di atasnya, hal ini membuat guide dapat berguna untuk menempatkan atau mencantumkan kode klasifikasi dan disusun secara berdiri. 5. Tickler File berkas pengingat Tickler file dapat diartikan sebagai suatu alat yang berbentuk seperti kotak. Alat ini memiliki fungsi untuk menyimpan kartu kendali atau kartu pinjam arsip. 6. Filling Cabinet Filling cabinet merupakan alat yang biasa digunakan untuk melakukan penyimpan terhadap folder yang telah berisi berbagai lembaran arsip sekaligus beberapa guidenya. Filling cabinet sendiri memiliki bentuk laci empat dan terbuat dari logam yang kuat, tahan air, tahan panas serta praktis. 7. Buku agenda Buku agenda merupakan buku yang memiliki isi kolom-kolom keterangan atau data dari surat yang dicatat. Buku agenda sendiri bisa dipakai sebagai alat bantu untuk menemukan suatu surat yang sebelumnya disimpan di file. Buku agenda juga bisa menjadi referensi pertama untuk mencari surat. G. Macam-Macam Surat Masuk dan Surat Keluar Berikut ini adalah tiga jenis surat masuk dan keluar yang biasa digunakan dalam suatu organisasi atau perusahaan, di antaranya yaitu 1. Surat Pribadi Surat pribadi yaitu surat yang ditujukan kepada seorang pejabat atau pegawai. Sesuai namanya, surat ini bersifat pribadi yang dikirimkan oleh suatu pihak, baik itu perorangan maupun perusahaan atau lembaga yang lain. 2. Surat Dinas Surat dinas merupakan surat resmi yang ditujukan kepada suatu instansi atau organisasi untuk keperluan administrasi. Surat dines sendiri ada beberapa jenis, yaitu a. Surat dinas rutin/ biasa b. Surat dinas penting c. Surat dinas rahasia 3. Surat Niaga Surat niaga adalah surat yang ditulis dan dikirim oleh badan-badan usaha atau perusahaan yang mengandung kepentingan tentang suatu bisnis. Nah, itulah penjelasan singkat terkait pengertian surat masuk dan surat keluar yang menjadi penting bagi perusahaan. Dimana, pengertian surat masuk dan surat keluar sudah sering dipakai dalam berbagai aktivitas administrasi, baik dalam lingkup sebuah perusahaan maupun dalam organisasi tertentu. Untuk menemukan informasi lebih lanjut terkait pengertian surat masuk dan surat keluar serta informasi terkait lainnya, Grameds dapat melihat rekomendasi buku & artikel yang ada dibawah ini terkait pegertian surat masuk dan surat keluar! Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Pengertian Surat Masuk dan Surat Keluar ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien MnVO.