Penjelasanterhadap subjek tersebut dinyatakan pada predikat (P). Jika predikat kalimat menggunakan kata kerja transitif, kalimat tersebut dilengkapi dengan objek tertentu. Bagian lain yang berfungsi memberikan penjelasan tambahan terhadap predikat kalimat adalah keterangan. Pola umum kalimat tunggal bahasa Indonesia seperti berikut ini.
Belajar Yuk! Bahasa Indonesia – Unsur-Unsur Kalimat Subjek, Predikat, Objek, Keterangan, dan Pelengkap Agar bisa membuat kalimat yang baik dan benar, kita harus mengerti definisi dan fungsi dari unsur-unsur kalimat. Berikut ini adalah unsur-unsur kalimat yang membentuk sebuah kalimat Unsur- Unsur Kalimat Subjek S Di dalam sebuah kalimat Subjek S adalah pelaku atau orang yang melakukan kegiatan tertentu. Subjek pada umumnya berupa kata benda seperti nama orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Contoh Budi, Gajah, Anggrek, sekolah dan lain-lain. Predikat P Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang sedang dilakukan oleh Subjek. Predkat biasanya merupakan kata-kata kerja. Misalnya, Memasak, bermain, menyanyi, dan lain-lain Objek O Objek adalah sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek. Sama seperti Subjek, Objek dapat berupa kata-kata benda. Misalnya, Ayah, Harimau, Pakaian, dan lain-lain. Keterangan K Di dalam sebuah kalimat keterangan menjelaskan bagaimana, dimana atau kapan peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut. Keterangan didalam kalimat dapat berupa Keterangan tempat = di rumah, di sekolah, di pasar, dan lain-lain. Keterangan cara = dengan cepat, dengan serius, dengan bersemangat, dan lain-lain. Keterangan tujuan = agar lulus ujian, untuk bertemu ibunya, supaya bersih, dan lain-lain. Keterangan alat = menggunakan pisau, mengendara motor, menggunakan sekop, dan lain-lain. Keterangan waktu = pada hari minggu, Jam 9 malam, pada musim kemarau dan lain-lain. Keterangan penyerta = bersama ayahnya, dengan ibunya, ditemani kakaknya, dan lain-lain. Pelengkap Pel Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti Objek O tetapi yang membedakannya adalah Pelengkap tidak bisa dirubah menjadi Subjek pada kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau objek. Contoh Ia memakai baju yang bagus, Ember itu berisi minyak tanah. Pola-Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia Seperti yang telah disebutkan di atas, kalimat yang baik dan benar adalah kalimat yang memiliki unsur-unsur kalimat didalamnya. Kumpulan kata dapat dikatakan sebuah kalimat, jika memiliki minimal unsur Subjek dan predikat. Contoh Ibu pergi. S P Pada umumnya kalimat Bahasa Indonesia memiliki 8 pola kalimat dasar yang bisa dikembangkan. Berikut ini adalah contoh-contoh pola dasar kalimat Bahasa Indonesia S-P Contoh Saya makan. S P S-P-O Contoh Saya makan apel. S P O S-P-Pel Contoh Saya makan yang manis. S P Pel S-P-O-Pel Contoh Saya makan apel yang manis. S P O Pel S-P-O-Pel-K Contoh Saya makan apel yang manis dengan lahap. S P O Pel K S-P-K Contoh Saya makan dengan lahap. S P K S-P-O-K Contoh Saya makan apel dengan lahap. S P O K S-P-Pel-K Contoh Saya memakan yang manis dengan lahap. S P Pel K Dari semua pola diatas Kalimat berpola S P O K adalah kalimat yang relatif berdiri sendiri dan memiliki pola intonasi final. Kalimat S P O K juga bisa menjadi rujukan penulisan ilmiah karena hampir memiliki semua informasi yang lengkap yang bisa ditemukan dalam sebuah kalimat. Berita Indonesia
Adverbialcara (adverbials of manner) menjelaskan cara terjadinya sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat. Biasanya, adverbial jenis ini terletak setelah kata kerja atau setelah "kata kerja + objek". To infinitive dan frasa to infinitive juga bisa bertindak sebagai kata keterangan dalam kalimat. Many people work to survive [Banyak orangKata Keterangan adalah Komponen Penting di dalam Kalimat, Foto Pixabay Pengertian adverbia atau kata keterangan adalah kata yang berperan untuk memberikan keterangan kepada kata lainnya, seperti kata kerja dan kata sifat kecuali pada kata dari buku Bahasa Indonesia Cendekia, Mukodas, 202018, kata keterangan bisa digunakan di semua jenis kalimat untuk memperjelas peristiwa yang sedang dibahas. Pengertian Kata Keterangan adalah Komponen Penting di dalam KalimatKata Keterangan adalah Komponen Penting di dalam Kalimat, Foto Pixabay Sebagai komponen penting di dalam suatu kalimat, secara garis besar, kata keterangan terbagi menjadi 4 jenis, yaituKata Keterangan Waktu dan TempatKata keterangan waktu menjelaskan tentang waktu dari berlangsungnya suatu peristiwa. Contoh kemarin, sekarang, haris ini besok, lusa, dan kemarin malam paman datang dan memberikan aku keterangan tempat menjelaskan tentang tempat dari berlangsungnya suatu peristiwa. Contoh di ..., ke ..., dan dari ….Ibu menemukan kaus kakiku di kolong Keterangan Alat dan Kata Keterangan CaraKata keterangan alat menjelaskan tentang alat yang digunakan di dalam suatu kegiatan. Contoh dengan …, menggunakan ..., dan dengan menggunakan....Bibi memotong wortel menggunakan keterangan cara berperan untuj menjelaskan cara kerja dari suatu kegiatan. Contoh dengan …, secara ..., dan dengan cara ….Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dengan Keterangan Tujuan dan Kata Keterangan SyaratKata keterangan tujuan berfungsi untuk menjelaskan tujuan dari suatu kegiatan atau sifat tertentu. Contoh supaya ..., untuk ..., dan agar ….Aku harus minum susu setiap hari supaya tulangku kuatKata keterangan syarat menjelaskan keterangan bersyarat dari suatu kegiatan atau sifat. Contoh jika … dan asalkan ....Ayah akan membelikan kakak sepeda asalkan kakak bisa naik Keterangan Sebab dan AkibatKata keterangan sebab dipakai untuk menjelaskan sebab atau alasan dari dilakukannya suatu kegiatan atau sifat tertentu. Contoh karena, sebab, disebabkan oleh …, dan dikarenakan oleh ….Ridwan tidak naik kelas karena ia malas keterangan akibat dipakai untuk menjelaskan akibat dari suatu kegiatan atau sifat tertentu. Contoh menjadi, akibat, usai, dan terlalu lama melamun, Ani lupa untuk naik ke keterangan adalah kata yang bermanfaat untuk memperjelas suatu peristiwa dengan memberikan keterangan kepada kata kerja dan kata sifat.BRP
DASARDASAR ANALISIS KALIMAT. Lembar Komunikasi Bahasa Indonesia SMA Stella Duce 2 Yogakarta disusun oleh Agustinus Suyoto, S.Pd. I. PENGERTIAN Secara tradisional kalimat didefinisikan sebagai urutan kata-kata yang mengandung maksud yang lengkap. Setelah timbul pendekatan struktural pada akhir abad XIX orang sadar bahwa kalimat harus ditinjau pula dari segi strukturnya jika ingin mendapatDalam bahasa Indonesia dikenal jenis-jenis kata yang bervariasi berdasarkan sifat dan fungsinya. Diantaranya, jenis-jenis kata sifat, jenis-jenis kata depan, jenis-jenis kata kerja, jenis-jenis kata bilangan, jenis-jenis kata ulang, dan lain sebagainya. Pada artikel kali ini, kita khusus membahas jenis jenis kata keterangan. Kata keterangan adalah kata yang bersifat menerangkan kata sebelumnya seperti kata kerja, kata sifat, kata bilangan, namun tidak menerangkan kata ganti benda dan kata ganti nama. Kata keterangan atau disebut juga kata adverbial yang mana gunanya menambahkan atau memberi keterangan pada kata lain. Jenis jenis kata keterangan dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu 1. Kata Keterangan Cara Kata adverbial ini digunakan untuk menambahkan keterangan cara terhadap suatu kegiatan atau peristiwa yang terjadi. Kata yang mengikuti setelah kata penghubung merupakan kata sifat. Contoh dengan … , secara … Contoh Kalimat Ria berteriak kepada temannya dengan lantang. Perselisihan itu diselesaikan dengan hati yang damai. Tugas dadakan dari dosen diselesaikan dengan cepat. Ibu membagi kue itu secara adil. 2. Kata Keterangan Alat Kata adverbial ini menjelaskan alat yang digunakan dalam sebuah kegiatan atau aktivitas. Contoh dengan menggunakan… , dengan… , menggunakan… Contoh kalimat Ibu mengiris lobak menggunakan pisau tajam. Ayah mengambil rambutan dengan menggunakan bambu panjang. Sinta menyiram bunga dengan tangki air miliknya. 3. Kata Keterangan Tujuan Kata adverbial ini menunjukkan tujuan dari suatu peristiwa atau tindakan. Contoh agar… , untuk … , supaya… Contoh kalimat Bawalah payung agar tidak basah kuyup ketika hujan turun. Dia memberikan uang lima puluh ribu kepada adiknya supaya bisa membeli kue kesukaannya. Lia bekerja keras untuk membayar biaya kuliahnya. Dwi mengisi perutnya dengan roti agar tetap kenyang selama perjalanan. 4. Kata Keterangan Sebab Kata adverbial ini menyatakan keterangan sebab yang terjadi pada suatu peristiwa. Contoh karena Contoh kalimat Riry terlambat datang ke sekolah karena kereta yang ditumpanginya sempat bermasalah. Jakarta diguyur hujan lebat karena pemanasan global yang semakin parah. Sua mendapatkan nilai jelek pada ujian karena dia tidak belajar. Anak itu menangis karena ditinggal ibunya bekerja. 5. Kata Keterangan Akibat Kata adverbial ini menyatakan keterangan akibat atau dampak dari suatu tindakan atau peristiwa. Contoh hingga… , akibatnya, sehingga, menjadi…, sampai Contoh kalimat Lili meminjam buku perpustakaan yang dipinjam oleh Hany, akibatnya Hany lah yang harus menanggung biaya keterlambatan pengembalian buku. Rudi tidak hati – hati dalam mengendarai sepeda sehingga dia terjatuh. Kemacetan lalu lintas membuat Ayah terlambat pulang sampai malam. Terdapat istilah nasi telah menjadi bubur menyatakan hal yang sia – sia 6. Kata Keterangan Tempat Kata adverbial ini menunjukkan tempat terjadinya kegiatan atau peristiwa. Contoh di, ke, dari Contoh kalimat Lian berkuliah di kelas A lantai 3. Akhir tahun ini Desi sekeluarga berencana liburan ke Sidney, Australia. Ayah baru saja pulang dari Eropa. Gajah putih merupakan hewan yang berasal dari negara Thailand. 7. Kata Keterangan Waktu Kata adverbial ini menunjukkan keterangan waktu saat kegiatan atau peristiwa itu terjadi. Contoh pada… , kemarin, besok, lusa, sekarang, dan lainnya. Contoh kalimat Aku harus pergi ke rumah paman sekarang. Ibu berkata tidak bisa tidur semalam. Jadwal kuliah dengan professor akan dilaksanakan besok jam Bibi membuat janji rapat dengan karyawannya minggu depan. 8. Kata Keterangan Derajat Kata adverbial ini menunjukkan keterangan kuantitas pada kalimat yang disertainya. Contoh sebesar, sebanyak-banyaknya, dua kali sehari, dan lainnya. Contoh kalimat Ibu berbelanja sebanyak – banyaknya untuk persiapan tahun baru. Kakak makan dua kali sehari dalam program dietnya. Sinta membayar uang iuran sebesar lima puuh ribu rupiah setiap bulan. 9. Kata Keterangan Perlawanan / Perbandingan Kata adverbial ini menyatakan informasi perlawatan pada kalimat. Contoh tetapi, akan tetapi, namun, meskipun Contoh kalimat Reni tetap berangkat sekolah meskipun hujan deras. Lia memejamkan matanya tetapi belum tidur. Kita harus selalu percaya diri meskipun memiliki banyak kekurangan. 10. Kata Keterangan Pelaku Kata adverbial ini menyatakan informasi orang yang terlibat dalam sebuah kegitan atau peristiwa. Contoh dari, oleh Contoh kalimat Ali mendapatkan baju baru dari pamannya. Pada tahun baru banyak diskon diberikan oleh penjual untuk meningkatkan pelanggan. Lukisan itu dibuat oleh pelukis terkenal dimasanya. 11. Kata Keterangan Syarat Kata adverbial ini menambahkan kata keterangan syarat pada peristiwa dalam kalimat. Contoh jika Contoh kalimat Aku akan membelikanmu hadiah, jika kamu mau mengantarku ke bandara. Ayah akan datang ke pesta ulang tahun temannya, jika ada yang mengajak. Penulis menerbitkan buku, jika karya tu dianggap layak. 12. Kata Keterangan Kepastian Kata adverbial ini menunjukkan kepastian pada peristiwa yang terjadi atau akan terjadi. Contoh mungkin Contoh kalimat Dia tidak masuk sekolah mungkin dia sakit. Dia tidak datang dalam acara anaknya mungkin dia sedang sibuk bekerja. 13. Kata Keterangan Pembatasan Kata adverbial ini menyatakan batas – batas yang diperbolehkan pada suatu kegiatan atau peristiwa. Contoh kecuali , selain Contoh kalimat Adik boleh memakan semua kue kecuali kue pedas yang berwarnna merah. Diki suka membaca semua genre buku kecuali genre fantasi. Semua orang selain Diki datang ke pesta ulang tahun Luna. 14. Kata Keterangan Aspek Kata adverbial ini menyatakan keberlangsungan suatu kegiatan atau peristiwa. Kata keterangan aspek dibedakan lagi menjadi tiga jenis, yaitu Aspek duratif Kata keterangan yang menyatakan kegiatan sedang berlangsung. Contoh sedang Contoh kalimat Nenek sedang mandi, saat telepon berdering. Adik bayi sedang tidur pulas di gendongan ibunya. Saat pak pos datang, ibu sedang ke pasar. Aspek inkoatif Kata keterangan yang menyatakan kegiatan akan berlangsung. Contoh mulai Contoh kalimat Acara akan segera dimuai dalam 10 menit lagi. Konser dimulai ketika penontonnya sudah padat. Kami segera berteduh di warung makan itu, saat hujan mulai turun. Aspek perfektif Kata keterangan yang menyatakan kegiatan sudah selesai dilaksanakan. Contoh sudah Contoh kalimat Lia sudah selesai mengerjakan soal ujiannya. Boi sudah selsai membaca semua komik itu. Artikel bahasa lainnya penggunaan tanda titik yang benar pada singkatan contoh teks eksplanasi macam macam imbuhan prefiks ciri ciri kalimat fakta dan opini ciri ciri kata baku dan tidak baku cara membedakan objek dan pelengkap fungsi prefiks dan contohnya dalam kalimat makna imbuhan ber dan contoh kalimatnya fungsi kata tanya jenis jenis kata bilangan contoh kata ganti jenis jenis karangan ciri ciri pantun contoh kata pengantar kumpulan peribahasa Demikian jenis-jenis kata keterangan dan contohnya dalam bahasa indonesia yang dibagi menjadi 14 jenis kata dan memiliki tipe-tipe kata khusus dalam melengkapi kalimat dan tujuannya. Semoga artikel ini bermanfaat.Sedangkankalimat majemuk terdiri dari satu subjek atau dua predikat lebih. Kalimat ini memakai keterangan sebagai pelengkap. Contoh kalimat majemuk yaitu Ratna memakai baju putih dan temannya mengenakan baju merah. Ciri kebahasaan teks eksposisi antara lain: Kalimat dalam teks untuk mengganti orang atau benda. Dalam kalimat, keterangan adalah fungsi sintaksis yang paling fleksibel untuk berpindah-pindah tempat. Keterangan bisa diletakkan di awal, tengah, atau akhir kalimat. Pada umumnya, keterangan berbentuk frasa preposisional, nomina atau frasa nominal, numeralia atau frasa numeral, dan frasa verbal. Bahkan, keterangan pun dapat berupa klausa seperti contoh di bawah ini. Saya mengikuti kursus matematika setelah makan malam. Ibu membeli banyak barang sebelum masa diskon berakhir. Awalnya, saya kira keterangan hanya terbagi ke dalam jenis waktu dan tempat. Nyatanya, keterangan memiliki banyak ragam. Kali ini, saya akan menguraikan jenis-jenis keterangan selain keterangan waktu dan tempat karena dua jenis tersebut tentu telah kita ketahui sejak sekolah dasar. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai enam jenis keterangan, yakni keterangan alat, tujuan, cara, penyerta, perbandingan, dan kesalingan. Keterangan Alat Keterangan ini menyatakan suatu perbuatan yang dilakukan dengan alat. Biasanya, keterangan alat ditandai dengan frasa preposisional yang didului oleh dengan dan tanpa. Tanpa jaringan internet yang kuat, rapat daring akan sukar terlaksana. Kami pergi ke kantor dengan sepeda motor. Keterangan Tujuan Perlu diketahui, keterangan tujuan dapat pula mewakili keterangan tempat. Contohnya adalah dalam kalimat “Saya pergi ke pasar”. Di situ, ke pasar merupakan keterangan tempat yang menandai tujuan. Namun, di luar itu, dalam keterangan tujuan, preposisi yang digunakan bukanlah ke, di, dari, dan pada. Di sini, preposisi yang lazim digunakan adalah demi, bagi, serta untuk. Aku bersedia berkorban demi kepentingan bersama. Dia membelikan hadiah untuk ibu. Lebih dari itu, frasa setelah preposisi keterangan tujuan dapat berbentuk frasa verbal. Perhatikan contoh berikut. Guna meredam risiko penyebaran virus, sebaiknya kita di rumah saja. Sadio Mane memiliki determinasi untuk membobol gawang lawan. Dari contoh-contoh di atas, kita bisa melihat bahwa keterangan tujuan adalah keterangan yang menyatakan arah, tujuan, atau maksud perbuatan. Keterangan Cara Keterangan cara bertujuan untuk menyatakan cara berlangsungnya suatu peristiwa. Jenis ini dapat berwujud kata tunggal atau frasa preposisional. Di bawah ini adalah contoh kalimat dengan keterangan cara yang berupa kata tunggal. Aku berlari sekencangnya. Jangan kalap begitu. Makanlah secukupnya. Selain itu, keterangan cara juga dapat diwakili lewat diksi dengan, tanpa, dan secara. Hati-hati, meskipun dengan dan tanpa juga digunakan dalam keterangan alat, di sini, penggunaannya cukup berbeda. Bruno Mars menyanyikan lagu itu dengan lantang. Mari bicarakan hal ini secara baik-baik. Dua contoh terakhir menunjukkan bahwa dengan dan secara dapat membentuk frasa adjektival. Perlu dicatat, keduanya pun mampu membentuk frasa nominal. Biasanya, tanpa hanya dapat membentuk frasa nominal. Mari bicarakan hal ini dengan cara kekeluargaan. Mari bicarakan hal ini secara kekeluargaan. Mari bicarakan hal ini tanpa kekerasan. Kemudian, keterangan cara dapat terbentuk lewat pengulangan kata tertentu yang ditutup dengan sufiks -an. Para pahlawan berjuang mati-matian. Dia berbicara terang-terangan. Yang terakhir, keterangan cara dapat berwujud kata tertentu yang didahului se-. Kadang kala, kata demi juga dipakai untuk melengkapi. Mereka maju serentak. Selangkah demi selangkah, kita bisa menemukan jalan keluar. Keterangan Penyerta Keterangan ini menyatakan ada atau tidak adanya orang lain yang terlibat dalam suatu perbuatan. Keterangan penyerta ditandai dengan preposisi dengan, bersama, atau tanpa yang diikuti frasa nominal berupa maujud bernyawa. Saya makan malam bersama sang kekasih. Saya makan malam dengan sang kekasih. Adi tiba-tiba sakit demam. Alhasil, kami berangkat liburan tanpanya. Keterangan Perbandingan Keterangan ini menyatakan kesetaraan, kemiripan, dan perbedaan. Keterangan perbandingan umumnya ditandai dengan seperti, layaknya, laksana, dan sebagai. Dia bekerja sebagai penulis wara. Bertanggung jawablah seperti orang dewasa. Keterangan Kesalingan Keterangan kesalingan adalah keterangan yang menyatakan suatu perbuatan yang berbalasan. Satu sama lain dan saling dapat mewakili jenis keterangan ini. Sebaiknya kita menghargai satu sama lain. Sebaiknya kita saling menghargai. Tidak berhenti di situ, jenis keterangan masih terbagi lagi menjadi keterangan sebab, akibat, kuantitas, kualitas, dan sudut pandang. Kelima jenis ini akan saya uraikan pada tulisan selanjutnya. Rujukan Moeliono, Anton. M dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Penulis Yudhistira Penyunting Ivan Lanin 0Nrq9Oj.